Sejarah

Pertanyaan

kemukakan salah satu pertimbangan situs manusia purba sangiran sebagai warisan budaya dunia !

1 Jawaban

  • Jawaban:

    Pertimbangan situs manusia purba Sangiran sebagai Warisan Budaya Dunia adalah karena situs ini banyak ditemukan fosil-fosil manusia purba, yang memberikan informasi penting tentang sejarah perkembanan manusia.

    Fosil ini terutama adalah temuan Pithecantropus erectus oleh Ralph von Koenigswald pada tahun 1934.

    Pembahasan:

    Sangiran adalah situs arkeologi di lembah Sungai Bengawan Solo, Jawa Tengah. Sangiran sangat penting dalam penelitian Sejarah manusia purba, dan telah ditetapkan sebagai  Warisan Budaya Dunia (World Heritage site) oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), yang merupakan lembaga kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Penetapan ini dilakukan pada tahun 1996 pada pertemuan ke-20 UNESCO.

    Menurut sebuah laporan UNESCO pada tahun 1995, Sangiran diakui oleh para ilmuwan untuk menjadi salah satu situs paling penting di dunia untuk mempelajari manusia purba, bersama dengan situs tempat fosil lainya yaitu situs Zhoukoudian (Cina), Willandra Lakes (Australia), Olduvai Gorge (Tanzania), dan Sterkfontein (Afrika Selatan), dan menghasilkan penemuan paling banyak diantara situs lain.

    Penelitian di Sangiran dimulai pada tahun 1883 saat ahli paleoanthropologi Belanda, Eugène Dubois melakukan penelitian di lembah sungai Bengan Solo. Namun Dubois tidak menemukan banyak fosil, sehingga ia mengalihkan perhatiannya ke Trinil di Jawa Timur.

    Kemudian pada tahun1934, penelitiannya dilanjutkan Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald. Selama penggalian di Sangiran, von Koenigswald menemukan fosil-fosil yang kemudian dinamai Pithecanthropus erectus ("Manusia Jawa", sekarang diklasifikasi ulang sebagai bagian dari spesies Homo erectus). Sekitar 60 fosil manusia lainnya, di antaranya adalah fosil "Meganthropus", juga ditemukan. Selain itu, juga ditemukan sejumlah besar sisa-sisa hewan yang diburu oleh manusia purba ini.

    Pada tahun 1977, Pemerintah Indonesia menetapkan area seluas 56 km2 di sekitar Sangiran sebagai kawasan Cagar Budaya. Kemudian pada tahun 1988 sebuah museum dan laboratorium konservasi didirikan di Sangiran. Di museum ini disimpan berbagai fosil manusia purba dan hewan purba yang dahulu hidup di kawasan ini.

    Kode: 10.3.3

    Kelas: X

    Mata pelajaran: IPS / Sejarah

    Materi: Bab 3 - Indonesia Zaman Praaksara: Awal Kehidupan Manusia Indonesia Kata kunci: Situs Sangiran

     


Pertanyaan Lainnya